Kekuatan militer Saudi yang tidak pernah
ditampakkan khususnya senjata andalannya -nuklir- akhir April kemarin
dimunculkan ke publik sebagai show force sekaligus memperingatkan negara
Persia Iran dan Yahudi Israel.
Sejatinya, negara-negara di Timur Tengah tidak diizinkan
mengembangkan senjata nuklir berdasarkan Perjanjian Nonproliferasi
Nuklir, meski demikian US dkk memberikan angin segar kpd Iran, sehingga
negara Syiah ini dengan bebas memproduksi senjata nuklir.
Tetapi, mengapa Iran begitu mati-matian ngotot mau membuat senjata nuklir ?
Ternyata, Iran yang selama ini berkoar-koar ingin merebut Tanah al-Haramain, sangat takut akan senjata nuklir milik Saudi.
Ya, sejak tahun 1980, saat Rusia sibuk perang di Afghanistan, dan
Iran vs Irak masih saling tembak, Saudi telah membeli sekitar 60 Rudal
‘Riyah al-Sharq’ (Angin Timur) dengan hulu ledak nuklir dari RRC untuk
jaga-jaga.Sejak saat itu, Saudi juga menjadi
donator utama pengembangan senjata nuklir Pakistan-sampai saat ini. Isu
yg beredar dan selalu ditampik oleh kedua pihak, bahwa Pakistan sedang
membantu Saudi dalam mengenbangkan senjata nuklir tercanggih di bawah
koordinator Bapak Nuklir Muslim, Abdul Qadir Khan.
Jadi, tahukan sekarang mengapa Iran begitu ngotot harus punya nuklir?
Bukan Amerika atau Yahudi Israel yang ditakutinya, tetapi Saudi-lah
target sesungguhnya yang akan dihancurkan. Saudi bermain sangat cantik,
tidak mudah pamer sekaligus tidak mudah cemas, tidak seperti Iran yang
bak macan ompong.
Untuk pertama kalinya, Saudi memamerkan rudal CSS-2 (Riyah al-Sharq), pada 2014: https://www.youtube.com/watch?v=xYrUyJMC0-Y
Rabu, 14 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar