Rabu, 14 Januari 2015

NUKLIR SAUDI DITAKUTI IRAN

Kekuatan militer Saudi yang tidak pernah ditampakkan khususnya senjata andalannya -nuklir- akhir April kemarin dimunculkan ke publik sebagai show force sekaligus memperingatkan negara Persia Iran dan Yahudi Israel.
Sejatinya, negara-negara di Timur Tengah tidak diizinkan mengembangkan senjata nuklir berdasarkan Perjanjian Nonproliferasi Nuklir, meski demikian US dkk memberikan angin segar kpd Iran, sehingga negara Syiah ini dengan bebas memproduksi senjata nuklir.
Tetapi, mengapa Iran begitu mati-matian ngotot mau membuat senjata nuklir ?
Ternyata, Iran yang selama ini berkoar-koar ingin merebut Tanah al-Haramain, sangat takut akan senjata nuklir milik Saudi.
Ya, sejak tahun 1980, saat Rusia sibuk perang di Afghanistan, dan Iran vs Irak masih saling tembak, Saudi telah membeli sekitar 60 Rudal ‘Riyah al-Sharq’ (Angin Timur) dengan hulu ledak nuklir dari RRC untuk jaga-jaga.Sejak saat itu, Saudi juga menjadi donator utama pengembangan senjata nuklir Pakistan-sampai saat ini. Isu yg beredar dan selalu ditampik oleh kedua pihak, bahwa Pakistan sedang membantu Saudi dalam mengenbangkan senjata nuklir tercanggih di bawah koordinator Bapak Nuklir Muslim, Abdul Qadir Khan.
Jadi, tahukan sekarang mengapa Iran begitu ngotot harus punya nuklir? Bukan Amerika atau Yahudi Israel yang ditakutinya, tetapi Saudi-lah target sesungguhnya yang akan dihancurkan. Saudi bermain sangat cantik, tidak mudah pamer sekaligus tidak mudah cemas, tidak seperti Iran yang bak macan ompong.
Untuk pertama kalinya, Saudi memamerkan rudal CSS-2 (Riyah al-Sharq), pada 2014: https://www.youtube.com/watch?v=xYrUyJMC0-Y

Tujuh Alasan Amerika Tidak Menyerang Iran





JAKARTA-(IDB) : Adam Lowther, analis Pertahanan Amerika Serikat, mengemukakan tujuh alasan pertimbangan AS tidak menyerang Iran. Ini tujuh alasan dari anggota analis pertahanan AS di Universitas Angkatan Darat Amerika tersebut.

1. Iran punya kapabilitas militer yang mumpuni untuk menghadapi Amerika Serikat dalam beberapa dekade ini. Iran tidak seperti negara-negara bekas invasi AS, seperti Grenada, Panama, Somalia, Haiti, Bosnia, Serbia, Afganistan, atau Irak. Militer Iran jauh lebih kompeten dan memiliki kemampuan. Iran juga berpengalaman dalam mempelajari taktik dan strategi AS melalui pengamatannya selama perang Irak satu dekade ini.

Angkatan laut Iran punya keterampilan laut yang baik dalam pertempuran litoral dan mempunyai kemampuan untuk menutup Selat Hormuz untuk waktu yang cukup lama. Penutupan Selat Hormuz ini dapat menjadi posisi tawar yang tinggi atas diberlakukannya sanksi ekonomi terhadap Iran. Dampak paling signifikan atas penutupan Selat Hormuz adalah naiknya harga minyak dunia.

2. Tidak seperti Irak, Angkatan Darat Iran dan Korps Pengawal Revolusi Iran tidak akan meletakkan senjatanya pada serangan awal. Menurut Lowther, Iran banyak belajar dari Irak dan Afganistan tentang bagaimana mengalahkan AS. Iran tidak akan menyerah begitu saja pada serangan pertama dari AS.

3. Kementerian Intelejen Iran merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Kementerian Iran terbukti dapat mengatasi kelompok-kelompok yang bersifat anti-Iran selama 3 tahun terakhir. Bahkan baru-baru ini Pengadilan Revolusioner Iran menjatuhi hukuman mati kepada seorang pria keturunan Iran-Amerika Serikat karena terbukti menjadi mata-mata CIA, dinas rahasia Amerika Serikat.

4. Gerakan Perlawanan Hizbullah kemungkinan besar dapat membantu perlawanan Iran terhadap AS. Menurut Lowther, Hizbullah dapat memainkan peranan penting bagi Iran untuk memberikan perlawanan bagi AS. Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, memperingatkan bahwa apa pun yang dilakukan Israel atau Amerika Serikat secara militer pada fasilitas nuklir Iran akan mengarah pada perang dengan melibatkan banyak pihak.

"Saya tidak mengancam, tapi setiap orang yang punya perasaan dapat melihat bahwa serangan Israel-AS terhadap Iran atau keterlibatan militer di Suriah akan mengarah pada perang regional," kata Nasrallah di selatan Beirut, November 2011.

5. Iran mempunyai kemampuan yang mengesankan dalam perkembangan dunia maya. Lowther menulis serangan terhadap infrastruktur nuklir Iran kemungkinan akan berlanjut. Peretas alias hacker Iran mungkin akan menargetkan data penting di sektor publik dan swasta, yang dapat mematikan sistem dan data.

6. Militer AS layak untuk beristirahat, terlebih setelah hampir satu dekade terus berperang.

7. Serangan AS atas Iran akan membawa AS ke dalam perang yang lebih besar. Akibatnya, sulit bagi AS melakukan istirahat dan perbaikan.

Pada akhirnya, Lowther menyarankan AS untuk menimbang kembali semua pilihan sebelum beralih kepada konflik militer.
Soalnya, sudah satu dekade ini AS berperang dengan Irak dan Afganistan. Joseph Stiglitz, peneliti AS, berpendapat, perang ini menjebak AS ke dalam krisis ekonomi dan terbenam dalam lilitan utang akibat biaya militer yang amat tinggi.

Sumber : Tempo

Kamis, 08 Januari 2015

TOPOL-M Rudal Balistik Antar Benua

Rudal Balistik Antar Benua Topol-M
Topol-M (kode nama NATO:SS-27) adalah rudal balistik antarbenua (ICBM - intercontinental ballistic missile) yang saat ini berada dalam layanan pasukan Roket Strategis Rusia (RVSN). Topol-M dikembangkan oleh Institut Teknologi Termal Moskow (MITT) dan merupakan versi upgrade dari rudal Topol RS-12M.
Topol-M adalah ICBM pertama kali yang dikembangkan oleh Rusia setelah pecahnya Uni Soviet. Rudal ini diluncurkan dari silo bawah tanah -Silo=bangunan bawah tanah tempat peluru kendali-.
Sekitar 52 rudal Topol-M peluncuran silo (silo-based) dan 18 Topol-M bergerak (mobile) sudah melengkapi Angkatan Darat Rusia per Januari 2011. Sebanyak 450-500 rudal diharapkan akan dikerahkan antara 2015 dan 2020.
Pengembangan Topol-M

Pengembangan Topol-M digagas oleh MITT dan Biro Desain Yuzhnoye pada akhir tahun 1980-an. Namun, Yuzhnoye yang merupakan perusahaan Ukraina, menarik diri dari program, dan semua dokumentasi diambil oleh MITT pada tahun 1992, menyusul pembubaran Uni Soviet.
Pengembangan Topol-M dikonsolidasikan dan telah disetujui oleh pemerintah Rusia pada tahun 1993. Konsorsium dipimpin oleh produsen MITT dengan melibatkan sekitar 500 perusahaan Rusia. Perakitan akhir dibuat di Pabrik Mekanik Votkinsk.
Rudal Balistik Antar Benua Topol-M
Topol pertama diuji coba pada bulan Desember 1994. Resimen silo-based pertama dinyatakan operasional pada tahun 1998. Sistem rudal antarbenua ini secara resmi diterima ke dalam layanan pada bulan April 2000.
Tes pertama dari Topol-M peluncur mobile dilakukan pada bulan April 2004. Versi pertama dari Topol jenis ini diserahterimakan kepada Federasi Rusia pada tahun 1995.
Tiga unit Topol-M pertama peluncuran mobile memasuki layanan dengan unit rudal Rusia dan ditempatkan dekat kota Teykovo pada bulan Desember 2006. RS-24, varian multiwarhead dari rudal Topol-M, pertama kali diuji tembak dari situs peluncuran Utara pada Mei 2007. Sebuah varian rudal Topol yang mampu membawa beberapa hulu ledak independen.
Fitur ICBM Topol-M

Topol-M adalah ICBM solid-propelan tiga tahap. Membawa hulu ledak nuklir tunggal di bawah perjanjian pengawasan senjata AS-Rusia. Di desain dapat membawa hulu ledak MIRV. Kisaran jangkauan Topol-M adalah 11.000 km dengan kecepatan 17.400 km/jam.
Rudal ini diluncurkan dengan menggunakan booster khusus yang disebut PAD yang merupakan tahap pertama untuk menembak ke udara dengan mendorong rudal keluar dari wadah penyimpanan (kontainer). Motor ini dikembangkan oleh Soyuz Federal Centre for Dual-Use Technologies.
Rudal Balistik Antar Benua Topol-M
Topol-M dibimbing oleh sistem navigasi otonom digital inersia menggunakan receiver GLONASS onboard. Waktu pembakaran mesin diperpendek untuk menghindari deteksi selama fase dorongan oleh satelit surveilans peluncuran rudal di masa sekarang dan masa depan.
Topol-M dapat melakukan manuver untuk mengelak dari tembakan rudal pencegat (sistem rudal pertahanan udara). Lintasan balistik Topol-M yang datar menjadikan rudal anti-balistik (ABM) sulit mengintersepnya.
Rudal antarbenua ini juga terlindung dari radiasi, electromagnetic pulse (EMP) dan ledakan nuklir, dan mampu menahan tembakan dari senjata/teknologi laser.
Platform Peluncuran Topol-M

Terdapat sekitar sepuluh silo-based yang terisolasi di Rusia untuk meluncurkan rudal ini. Silo bawah tanah ini awalnya dikembangkan untuk rudal R-36M dan UR-100N. Elemen-elemen pada silo yang berharga mahal tetap digunakan seperti protective covers dan sistem kontrol dengan sedikit perubahan. Dari silo-based, Topol-M tetap memakai kontrol peluncuran dan sistem komunikasi yang sudah ada (untuk R-36M dan UR-100N).
Situs peluncuran bawah tanah ini terdiri dari bunker kontrol dan komando, keamanan, power supply dan sistem deteksi ledakan nuklir. Komplek peluncuran ini didesain dapat menahan serangan tinggi senjata-senjata konvensional.
Rudal Balistik Antar Benua Topol-M
Rudal Topol-M versi peluncuran mobile ditembakkan dari sebuah tabung peluncur transporter erektor (TEL) yang dipasang pada truk besar MZKT-79921, sebuah truk delapan poros yang dimodifikasi. TEL ini dikembangkan oleh Biro Desain Pusat Titan dan diproduksi di pabrik Barrikady.
Topol-M mobile dapat diluncurkan setiap saat, bahkan pada saat melalui medan yang buruk. Chassis-nya dengan jack untuk peluncuran. Dilengkapi Gas Onboard dan sistem hidrolik untuk tetap mempertahankan ketinggian kontainer peluncuran.
Karakteristik dan Spesifikasi

Tipe : Intercontinental ballistic missile
Asal : Rusia
Pengembang : Moscow Institute of Technology Thermal (MITT)
Operator : Angkatan Darat Rusia
Panjang : 22,7 m
Diameter : 1,9 m
Kecepatan : 17.400 km /jam
Jangkauan : 11.000 km                            

Sistem Rudal Patriot

MIM-14 Patriot adalah sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) yang digunakan oleh Angkatan Darat AS dan beberapa negara sekutunya. Patriot diproduksi oleh Raytheon Company dari Amerika Serikat, dan namanya diambil dari nama komponen Radar dari sistem rudal ini. AN/MPQ-53 yang merupakan jantung dari sistem rudal ini dikenal sebagai "Phased Array Tracking Radar to Intercept On Target" atau disingkat menjadi PATRIOT.

Sistem Patriot menggantikan sistem rudal Nike Hercules sebagai sistem Medium Air Defense (HIMAD) Angkatan Darat, dan juga menggantikan MIM-23 Hawk System sebagai sistem pertahanan udara taktis menengah Angkatan Darat AS.

Selain menjalankan peran tersebut, sistem rudal Patriot juga diberikan fungsi sebagai sistem anti-rudal balistik Angkatan Darat AS (ABM), yang kini menjadi misi utama Patriot.

Patriot menggunakan rudal pencegat udara canggih dan radar dengan kinerja tinggi. Patriot dikembangkan di Redstone Arsenal di Huntsville, Alabama, yang sebelumnya mengembangkan sistem Safeguard ABM dan komponennya yaitu rudal Spartan dan Sprint. Simbol untuk Patriot adalah gambar dari Minuteman era Perang Revolusi.
Sistem Rudal Patriot

Sistem Rudal Patriot

Sistem Rudal Patriot
Sistem Rudal Patriot
Sistem Rudal Patriot
Sistem Rudal Patriot
Sistem Rudal Patriot
Sistem Rudal Patriot
Sistem Rudal Patriot
Sistem rudal Patriot telah dijual ke Taiwan, Mesir, Jerman, Yunani, Israel, Jepang, Kuwait, Belanda, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania dan Spanyol. Pada tanggal 4 Desember 2012, NATO juga menyetujui untuk penempatan peluncur rudal Patriot di Turki guna melindungi negara itu dari rudal yang ditembakkan dari tetangganya Suriah yang saat ini sedang berlangsung perang sipil.
Kredit foto: AP via Pravda.ru

4 Sistem Rudal Permukaan ke Udara Rusia yang Bisa Menembak MH17

Pesawat penumpang MH17 Malaysia ditembak jatuh di Ukraina timur Kamis pagi, menewaskan 295 orang. Laporan-laporan menyebutkan bahwa separatis pro-Rusia di Ukraina timur, atau militer Rusia yang ditempatkan di perbatasan Rusia-Ukraina yang menembak jatuh pesawat sipil itu. Pihak Ukraina, Rusia dan separatis pro-Rusia di Ukraina timur membantah terlibat dalam insiden itu.

MH17 terbang dengan kecepatan sekitar 805 km per jam di ketinggian 10.000 meter. Untuk menembak jatuh pesawat di ketinggian ini, diperlukan rudal permukaan ke udara atau rudal udara ke udara. Indikasi terkuat adalah MH17 ditembak jatuh oleh rudal permukaan ke udara (SAM).

Di bawah ini adalah empat sistem SAM Rusia yang bisa menembak jatuh pesawat yang terbang di ketinggian 10.000 meter:
BUK-M2E
BUK-M2. Gambar:Vitaly V. Kuzmin
Sistem Rudal BUK (Kode NATO: SA-11/SA-17)

Ukraina mengklaim bahwa separatis pro-Rusia di Ukraina timur memiliki sistem rudal BUK. NATO menyebut sistem rudal ini sebagai SA-11 GADFLY dan versi yang lebih modern (BUK-M) disebut sebagai SA-17 GRIZZLY. Sistem rudal ini dikembangkan oleh Uni Soviet untuk menggantikan sistem rudal 2K12 Kub.

BUK adalah sistem rudal mobile yang terdiri dari truk komando, truk TAR (target acquisition radar), truk TELAR (transporter erector launcher and radar) dan truk TEL (transporter erector launcher). Standar batalyon BUK terdiri dari truk komando, truk TAR, enam truk TELAR dan tiga truk TEL. Baterai BUK terdiri dari dua truk TELAR dan satu TEL.

Sistem rudal SAM jarak menengah ini telah diupgrade beberapa kali sejak diperkenalkan pada tahun 1979. Jangkauan dan kemampuannya tergantung dari jenis rudal yang digunakan. SA-11 diperkenalkan pada tahun 1979 dengan menggunakan rudal 9M38 yang memiliki jangkauan keterlibatan 5-30 km dan ketinggian 30-14.000 meter. Pada tahun 1984, SA-11 memperoleh rudal upgrade 9M38M1 yang meningkatkan jangkauannya menjadi 35 km dan ketinggian hingga 22.000 meter.

Sistem BUK-M yang lebih canggih disebut NATO sebagai SA-17, bersamaan ketika rudal 9M317 diperkenalkan pada tahun 1998. Rudal ini memiliki jangkauan keterlibatan 4-50 km dan ketinggian 30-25.000 meter. SA-17 juga mendapatkan upgrade pada TAR, yang membuatnya bisa terlibat dengan 24 target secara simultan.
S-400 Triumf
S-400. Gambar via defenceradar.com
S-400 Triumf (Kode NATO: SA-21 Growler)

Ini adalah sistem rudal permukaan ke udara yang dianggap paling canggih di dunia yang diperkenalkan Rusia pada tahun 2004. Sistem rudal jarak menengah-jauh ini memiliki tiga rudal berbeda, rudal 48N6 dan 40N6 untuk jarak jauh dan rudal 9M96 untuk jarak menengah. Bila menggunakan rudal 40N6, jangkauan keterlibatannya bisa mencapai 400 km dan ketinggian 30.000 meter.

Apa yang membuat sistem rudal ini berbeda adalah banyaknya target yang bisa dilacaknya secara bersamaan. Radar akuisisi target S-400 mampu melacak 36 target aerodinamis dan 72 rudal. Sebagai perbandingan, sistem rudal BUK hanya mampu melacak 24 target. Saat ini, hanya Rusia yang mengoperasikan S-400 meskipun ada kemungkinan diekspor ke negara lain.
2K12 Kub
2K12 Kub. Gambar: Chmee2
2K12 Kub (Kode NATO: SA-6 GAINFUL)

Sistem rudal permukaan ke udara jarak menengah Rusia ini merupakan pendahulu dari sistem rudal BUK. Dirancang pada tahun oleh Uni Soviet pada tahun 1959 dan diproduksi antara 1964-1985. Sebagai pendahulu, 2K12 tidak lebih sebagai versi sederhana dari BUK yang memiliki jangkauan keterlibatan antara 3-25 km dan ketinggian 11.000 meter. Rusia diketahui masih mengoperasikan beberapa sistem 2K12 Kub diwilayahnya.

S-75A Dvina
S-75A Dvina. Gambar: Biso
S-75A Dvina (Kode NATO: SA-2 GUIDELINE)

Sistem rudal high altitude permukaan ke udara ini dirancang Uni Soviet untuk mencegat pesawat pembom dan mata-mata Amerika Serikat. Sistem rudal ini menjadi terkenal setelah berhasil menembak jatuh pesawat U-2 Amerika Serikat di era Perang Dingin. S-75 juga berhasil menembak jatuh pilot AS saat Perang Vietnam.
Sistem S-75A Dvina dilengkapi dengan radar dan rudal yang dapat mencegat target yang terbang di ketinggian 35.000 meter dan jarak 66 km (tergantung versi). Rusia telah mengekspor sistem rudal ini ke Asia (termasuk Indonesia di era Soekarno) dan Afrika. Rusia tidak lagi menggunakan sistem ini. Beberapa negara yang masih menggunakan sistem ini adalah Libya, Korea Utara dan Suriah.
 
Sumber:  http://www.artileri.org/2014/07/4-sistem-rudal-permukaan-ke-udara-rusia.html

Sumber devisa negara ,penggunaan devisa, dan Pengertiannya

1.Pengertian Devisa
   Devisa yaitu Alat pembayaran Internasional atau Mata uang yang diterima oleh dunia Internasional


2.Sumber devisa
   1.    ekspor barang
   2.    penyelenggaraan jasa
   3.    wisatawan asing yang datang ke dalam negeri
   4.    hadiah dan bantuan dari luar negeri
   5.    kiriman uang dari luar negeri
   6.    penanaman modal asing
   7.    pinjaman dari luar negeri
   8.    penerimaan bunga dan deviden dari luar negeri
   9.    penerimaan emas dari luar negeri
   10.    penanaman modal asing (PMA).

3.Penggunaan devisa
   1.    membayar impor barang dan jasa
   2.    pembiayaan kedutaan, konsulat, atase (perwakilan di luar negeri)
   3.    pembiayaan perjalanan dinas dan kunjungan pejabat ke luar negeri
   4.    pengiriman kontingen kesenian atau kebudayaan dan olah raga ke luar negeri
   5.    membayar pokok hutang, cicilan hutang, dan bunga atas pinjaman luar negeri
   6.    membantu negara lain yang kekurangan dana dan negara yang dilanda bencana alam.

Tagg: Pengertian Devisa , Devisa , Sumber Penerimaan Devisa , Penggunaan Devisa Sumber devisa negara dan penggunaan devisa