Kamis, 13 Februari 2014

7 Pasukan Khusus Yang Dimiliki Indonesia

Pasukan khusus atau pasukan operasi khusus adalah satuan militer yang dibentuk dan dilatih untuk melakukan misi perang non-konvensional, anti-teroris, pengintaian, aksi langsung, dan pertahanan luar negeri. Pasukan khusus biasanya terdiri dari kelompok kecil yang sangat terlatih, yang dipersenjatai dengan senjata khusus, yang bekerja secara mandiri, siluman, dengan kecepatan tinggi, dan dengan kerja sama yang dekat. Pasukan khusus juga sering diberi tugas melatih satuan militer luar negeri, jadi dibutuhkan juga keahlian budaya dan bahasa.

Proses seleksi masuk pasukan khusus sangat sulit, dan biasanya pelatihannya melebihi dua tahun. Beberapa misi juga membutuhkan pelatihan sendiri. Karena tugas pasukan khusus biasa secara diam-diam dan berhubungan dengan informasi rahasia, para calon anggota pasukan khusus diharuskan melewati proses pengujian yang berat, yang memiliki tingkat kegagalan yang tinggi. Karena kerahasiaan yang menyelimuti pelatihan dan tugas mereka, pasukan khusus memiliki aura misteri, dan sering menjadi topik fiksi militer dan film aksi. Dan bertolak belakang dari profil terkenal mereka di media dan budaya, para anggota pasukan khusus sering menyebut diri mereka sebagai "Profesional Sunyi".

Dan berikut ini kami sajikan ke-7 pasukan khusus yang dimiliki oleh Indonesia versiAssant Magazine :

7 : Densus 88

Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan teroris di Indonesia. Pasukan khusus berompi merah ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim Gegana.
Detasemen 88 dirancang sebagai unit antiteroris yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan. Densus 88 di pusat (Mabes Polri) berkekuatan diperkirakan 400 personel ini terdiri dari ahli investigasi, ahli bahan peledak (penjinak bom), dan unit pemukul yang di dalamnya terdapat ahli penembak jitu. Selain itu masing-masing kepolisian daerah juga memiliki unit anti teror yang disebut Densus 88, beranggotakan 45 - 75 orang, namun dengan fasilitas dan kemampuan yang lebih terbatas. Fungsi Densus 88 Polda adalah memeriksa laporan aktifitas teror di daerah.Melakukan penangkapan kepada personil atau seseorang atau sekelompok orang yang dipastikan merupakan anggota jaringan teroris yang dapat membahayakan keutuhan dan keamanan negara R.I.
Densus 88 adalah salah satu dari unit anti teror di Indonesia, disamping Detasemen C Gegana Brimob, Detasemen Penanggulangan Teror (Dengultor) TNI AD alias Grup 5 Anti Teror, Detasemen 81 Kopasus TNI AD (Kopasus sendiri sebagai pasukan khusus juga memiliki kemampuan anti teror), Detasemen Jalamangkara (Denjaka) Korps Marinir TNI AL, Detasemen Bravo (Denbravo) TNI AU, dan satuan anti-teror BIN. Selengkapnya...

6 : Den-Bravo 90



Detasemen Bravo 90 (disingkat Den Bravo-90) terbilang pasukan khusus Indonesia yang paling muda pembentukannya. Baru dibentuk secara terbatas di lingkungan Korps Pasukan Khas TNI-AU pada 1990, Bravo berarti yang terbaik. Konsep pembentukannya merujuk kepada pemikiran Jenderal Guilio Douchet: Lebih mudah dan lebih efektif menghancurkan kekuatan udara lawan dengan cara menghancurkan pangkalan/instalasi serta alutsista-nya di darat daripada harus bertempur di udara.

Dari dasar ini, Bravo 90 diarahkan menjalankan tugas intelijen dalam rangka mendukung operasi udara, menetralisir semua potensi kekuatan udara lawan serta melaksanakan operasi-operasi khusus sesuai kebijakan Panglima TNI. Saat dibentuk, Bravo diperkuat 34 prajurit;­ 1 perwira, 3 bintara, 30 tamtama. Entah kenapa, sejak dibentuk hingga akhir 1990-an, hampir tak pernah terdengar nama Bravo. Dalam masa "vakum" itu, anggotanya dilebur ke dalam Satuan Demonstrasi dan Latihan (Satdemolat) Depodiklat Paskhas. Baru pada 9 September 1999, dilaksanakan upacara pengukuhan Detasemen Bravo dengan penyerahan tongkat komando.


5 : Raider



Batalyon Raider adalah satu batalyon pasukan elit infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sepuluh batalyon raider yang diresmikan pada 22 Desember 2003 itu, dibentuk dengan membekukan 8 yonif pemukul Kodam dan 2 yonif Kostrad. Sebagai kekuatan penindak, kekuatan satu batalyon raider (yonif/raider) setara tiga kali lipat kekuatan satu batalyon infanteri (yonif) biasa di TNI.

Setiap batalyon raider terdiri atas 747 personel. Mereka memperoleh pendidikan dan latihan khusus selama enam bulan untuk perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut. Tiap-tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur tiga kali lipat batalyon infanteri biasa. Mereka dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari helikopter.

50 orang personel di antara 747 orang personel dalam satu batalyon Raiders memiliki kemampuan anti teror dan keahlian-keahlian khusus lainnya. Keahlian tersebut mereka dapatkan setelah mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Grup 3 KOPASSUS) yang bertempat di Batujajar, Jawa Barat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan pasukan raiders. Selengkapnya...

4 : Tontaipur


Peleton Intai Tempur (Tontaipur) merupakan satuan elite Kostrad terbaru, diresmikan pada tanggal 4 Agustus 2001. Setelah latihan secara intensif selama lima bulan, 97 pasukan yang diseleksi dari Brigade Infantri 9 dan Brigade Infantri 13 Kostrad menjadi prajurit-prajurit pertama satuan elite ini.

Sesuai kualifikasinya, Tontaipur akan diterjunkan untuk misi pengintaian jarak jauh ke wilayah musuh dan melakukan penghancuran terhadap sasaran-sasaran penting. Diantara perlengkapan yang dibawa, mereka akan dibekali senapan serbu khusus berikut teropong bidik malam (NVG, night vision goggle). Tiap personel Tontaipur ini memiliki kemampuan operasi sekaligus di tiga matra, yakni di darat, laut, dan udara.

Uji coba pertama bagi Tontaipur adalah operasi penumpasan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).


3 : Paskhas TNI-AU


Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (disingkat Korpaskhasau, Paskhas atau sebutan lainnya Baret Jingga), merupakan pasukan (khusus) yang dimiliki TNI-AU. Paskhas merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra: laut, darat, udara. Dalam operasinya, tugas dan tanggungjawab Paskhas lebih ditujukan untuk merebut dan mempertahankan pangkalan udara dari serangan musuh, untuk selanjutnya menyiapkan bagi pendaratan pesawat kawan. Kemampuan ini disebut dengan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD).

Setiap prajurit Paskhas diharuskan minimal memiliki kualifikasi Para Komando (Parako) untuk dapat melaksanakan tugas secara professional, kemudian ditambahkan kemampuan khusus kematraudaraan sesuai dengan spesialisasinya. Warna jingga sebagai warna baret Paskhas terinspirasi dari sinar cahaya jingga saat terbitnya fajar di daerah Margahayu, Bandung, yaitu tempat pasukan komando ini dilatih. Selengkapnya...


2 : Denjaka



Detasemen Jala Mangkara (disingkat Denjaka) adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL. Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut). Lama pendidikan ini adalah 6 bulan. Intinya Denjaka memang dikhususkan untuk satuan anti teror walaupun mereka juga bisa dioperasikan di mana saja terutama anti teror aspek laut. Denjaka dibentuk berdasarkan instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No Isn.01/P/IV/1984 tanggal 13 November 1984. Denjaka memiliki tugas pokok membina kemampuan antiteror dan antisabotase di laut dan di daerah pantai serta kemampuan klandestin aspek laut. Selengkapnya...


1 : Sat Gultor 81 Kopassus



Mengantisipasi maraknya tindakan pembajakan pesawat terbang era tahun 1970/80-an, Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI menetapkan lahirnya sebuah kesatuan baru setingkat detasemen di lingkungan Kopassandha. Pada 30 Juni 1982, muncullah Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha dengan komandan pertama Mayor Inf. Luhut B. Panjaitan dengan wakil Kapten Inf. Prabowo Subianto. Kedua perwira tersebut dikirim untuk mengambil spesialisasi penanggulangan teror ke GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9) Jerman dan sekembalinya ke Tanah Air dipercaya untuk menyeleksi dan melatih para prajurit Kopassandha yang ditunjuk ke Den-81.

Keinginan mendirikan Den-81 sebenarnya tidak terlepas dari peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, 31 Maret 1981. Nah, pasukan yang berhasil membebaskan Woyla inilah yang menjadi cikal bakal anggota Den-81, dan belakangan diganti lagi jadi Satuan 81 Penanggulangan Teror (Sat-81 Gultor). Dari periode 1995­ - 2001, Den-81 sempat dimekarkan jadi Group 5 Antiteror. Satuan yang ada di bawah kendali Sat-81 adalah Batalyon 811 dan Batalyon 812.

Secara organisatoris, Gultor langsung di bawah komando dan pengendalian Komandan Jendral Kopassus. Gultor saat ini dipimpin perwira menengah berpangkat kolonel. Proses rekrutmen prajurit Gultor dimulai sejak seorang prajurit selesai mengikuti pendidikan para dan komando di Batujajar. Dari sini, mereka akan ditempatkan di satuan tempur Grup 1 dan Grup 2, baik untuk orientasi atau mendapatkan pengalaman operasi.

Sekembalinya ke markas, prajurit tadi akan ditingkatkan kemampuannya untuk melihat kemungkinan promosi penugasan ke Satuan Sandi Yudha atau Satuan Antiteror. Untuk antiteror, pendidikan dilakukan di Satuan Latihan Sekolah Pertempuran Khusus Batujajar. Operasi terakhir terbilang sukses Den-81 yaitu saat pembebasan 26 sandera yang ditawan GPK Kelly Kwalik di Irian Jaya pada 15 Mei 1996. Namun Operasi Woyla masih menjadi satu-satunya operasi antiteror dalam skala besar yang dijalankan TNI hingga saat ini. Tidak jelas berapa jumlah prajurit Sat-81 Gultor saat ini.


------------------||-------------------


Itulah tadi ke-7 pasukan khusus yang dimiliki oleh Indonesia versi Assant Magazine. Sebenarnya masih banyak lagi pasukan khusus yang dimiiki oleh Indonesia, tapi menurut saya ke-7 inilah yang terbaik.

GAMBARAN UMUM PANSER DAN TANK MILIK INDONESIA

Panser dan tank  merupakan bagian dari pertahanan dan kekuatan militer Indonesia. Unsur paling utama adalah personel pembawa senjata atau pasukan infanteri. Namun, tak kalah penting, dalam penyerangan, penyergapan, pengintaian maupun penyusupan, tentara mesti didukung oleh alat angkut personel taktis yakni kavaleri.
Kavaleri diambil dari bahasa Prancis "chavalier", atau pasukan berkuda yang mengiringi para infanteri. Kini kavaleri umum dipakai sebagai sebutan untuk kekuatan tempur darat kendaraan berlapis baja. Salah satu jenis peralatan kavaleri dengan tugas utama mengangkut pasukan adalah panser.

Industri militer Indonesia bila mendapat dukungan penuh akan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Sejak 2003, PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, telah memproduksi panser dengan kualitas yang membanggakan. Panser-panser Pindad telah dipesan banyak negara, bahkan digunakan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
PanserMilik Indonesia
ANOA 6x6 dan 4x4
Anoa 6x6 APC tipe Komando
Panser buatan Indonesia paling canggih saat ini dinamakan  Anoa. Panser ini mampu melaju hingga 90 kilometer per jam. Anoa tercepat di kelasnya. Hanya butuh delapan detik bagi Anoa untuk berakselerasi dari nol hingga 60 kilometer per jam. Bobot 12 ton tidak menghambat Anoa bergerak lincah di segala medan dan tidak merusak jalan raya (sebagai pembanding kendaraan truk kontainer berbobot 20 ton).Mesin Anoa dari perusahaan mobil Renault-Perancis.

Tubuh panser tidak bisa dibentuk dari sembarang baja. Anoa menggunakan baja khusus setebal 10 milimeter, kebal dari sebagian besar peluru. Tak hanya itu, Anoa kedap air sehingga mampu menyeberangi sungai. Ia mampu menanjak di kemiringan sampai 31 derajat dan melintasi aneka rintangan. Anoa berbelok dengan menggerakkan sepasang roda depan dan sepasang roda tengah. Walau dengan ban terkoyak peluru sekalipun, Anoa masih bisa bergerak sejauh 80 kilometer. 

Panser amfibi 4x4 produksi Pindad (photo : Tomoyuki Hirase-Kaskus Militer)
Panser Anoa 6x6 produksi Pindad (photo : Defense Studies)
Panser unggulan Pindad ini dirancang dan dibangun sepenuhnya oleh ahli-ahli Indonesia. Satu tim perakit Pindad menyelesaikan satu panser dalam 33 hari. Kini empat tim bekerja bersamaan. Panser Anoa bukan jago kandang. Pesanan telah datang dari banyak negara, mulai dari Malaysia dan Timor Leste hingga Nepal dan Afrika Selatan. Harganya Rp 9 miliar per unit. Ini komoditas ekspor yang sangat menjanjikan dari Indonesia. PT Pindad (Persero) kesulitan melayani tingginya permintaan senjata dari berbagai Negara akibat terbatasnya kemampuan produksi. Jenis senjata yang ramai pesanan tersebut adalah Panser jenis Anoa 6×6 bahkan harus inden karena jumlah pesanannya mencapai ratusan unit.

Panser produksi Pindad memiliki kemampuan daya angkut sebanyak 12 orang, 8 unit panser spesifikasi teknisnya sudah teruji di kondisi negara gurun seperti Lebanon oleh pasukan perdamaian PBB sejak awal 2009. Panser ini mulai menjelajah ke pasar ekspor di tahun 2009 karena sudah memenuhi standar Nato di level III. Artinya tingkat ketahanan dari serangan lebih baik dari level II yang di produksi di China dan India. Hanya peluru tertentu yang bisa menembusnya dan itupun dari jarak dekat.
BTR-80A
BTR-80A merupakan panser amfibi terkuat marinir
Spesifikasi BTR-80A
Jumlah awak 10 (3+7)
Berat: 13,600 kg +3%
Power-to-weight ratio: 19.1 hp/t
Mesin Disel 7403 four-stroke 8-cylinder, liquid cooled, 260 hp
Roda: pneumatic, tubeless
Panjang : 7,65 meter
Lebar : 2,9 meter
Tinggi : 2,35 meter
Jejak roda 2.41 meter
Kecepatan Maksimum : 80 km/jam di jalan raya, 40 Km/jam di off road dan 9 km/jam di air
Jarak tempuh di jalan raya: 600 km
Jarak tempuh medan off road: 200 – 500 km
Jarak tempuh amfibi: 12 jam

Jumlahnya memang tak seberapa, panser amfibi andalan Korps Marinir TNI AL ini hanya ada 12 unit. Tapi ada kesan mendalam tentang panser beroda delapan ini, walau unit yang dimiliki Korps Marinir amat terbatas, BTR-80A Indonesia sudah mendapat penugasan dalam misi memperkuat batalyon mekanik pada pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon. Hal ini menandakan Indonesia tidak pelit untuk berpartisipasi dalam menjaga perdamaian dunia, walau alutsista yang dimiliki masih minim. 

Berbeda dengan panser-panser buatan Eropa Barat dan Amerika. BTR-80A besutan Rusia tampil garang, dengan bobot lebih dari 13 ton panser ini jelas mempunyai efek deteren yang dahsyat, belum lagi pamor keluarga BTR-80 yang sudah kesohor sebagai kampiun di berbagai medan perang. 

Panser ini juga digunakan oleh TNI  untuk operasi perdamaian PBB
Panser ini dengan mudah mampu melahap medan sulit
Panser BTR-80A diturunkan dari lambung kapal perang pengangkut
BTR-80A secara resmi memperkuat Korps Marinir TNI AL pada 15 November 2002, dan ke 12 unit panser ditempatkan di dua resimen Kavaleri Marinir, yakni di Surabaya dan Jakarta. Apa saja senjata andalan panser ini? Komponen senjata utamanya yakni mitraliur 2A72 co axial (kaliber 30 mm dengan daya tembak 330 butir peluru per menit) dan senapan mesin PKT (kaliber 7,62 mm x 39 dengan untaian 2.000 butir peluru berjarak tembak 1500 meter), serta tak ketinggalan enam pelontar granat asap untuk kamuflase tempur. 

Dari rancang bangunnnya, BTR-80 adalah pengangkut personel lapis baja (APC) beroda 8×8 yang dirancang KBP Tula dengan pabrik Arzamas Plant di Rusia. BTR-80 telah diproduksi dalam berbagai varian, produksi perdana dimulai pada tahun 1986 untuk menggantikan versi panser APC sebelumnya, yaitu BTR-60 dan BTR-70. Versi BTR-80A adalah varian ekspor, beberapa varian BTR-80 lainnya seperti BTR-80K (pusat komando lapangan), BMM (ambulans lapis baja) dan SVK (kendaraan angkut meriam kaliber 120mm). 


Tank Mediu Buatan Pindad
Prototipe tank medium buatan Pindad (photo : Audrey)

Tank medium Pindad memiliki tenaga lebih kecil daripada Leopard. Tank Pindad berkekuatan 500 tenaga kuda, sedangkan Leopard buatan jerman berkekuatan 1.500 tenaga kuda.Ukuran tank medium buatan Pindad yang lebih kecil dibanding Leopard membuatnya lebih lincah dan taktis dalam melakukan manuver dan pergerakan.

Tank tipe medium buatan PT Pindad tersebut dinilai sangat sesuai dengan kebutuhan penguatan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) yang dibutuhkan TNI.Prototipe tank sudah jadi dan sudah jalan pada bulan Januari 2012 tinggal menunggu keputusan pemerintah untuk memproduksinya. Prinsip teknologi tank tergolong sederhana bila dibandingkan pesawat terbang.
Penjajagan Pembuatan Tank Ringan kerjasama Pindad dengan FNSS Defence Systems Co., produsen alat pertahanan dari Turki.

FNSS pernah menampilkan rancangan tank ringan dengan basis ACV dan turret BMP3 (photo : Army Recognition)

Tank-Tank Darat Milik TNI

 SCORPION
Tank Scorpion milik RI buatan Inggris dengan kanon Cockerill 90mm (all photos : Yonkav8)
Spesifikasi Tank Scorpion :
Kru 3 orang
Panjang 4.9 meter
Lebar 2.24 meter
Tinggi 2.1 meter
Berat 8.07 ton
Suspensi torsion-bar
Kecepatan di jalan 80 kilometer/jam
Persenjataan :
Senjata utama Meriam 76 mm L23A1
Senjata kedua Senapan Mesin Coaxial 7.62 mm L37A1
Perisai 12.7
Daya Jelajah :
Mesin diesel Cummins BTA 5.9 190 hp (142 kW)
Tenaga 190 / 142 kW
Daya Jelajah 644 km  


Tank Scorpion merupakan salah satu jenis tank ringan dari jenis Combat Vehicle Reconnaisance Tracked (CVRT), yang berarti kendaraan intai tempur beroda rantai. Tank ringan ini berasal dari Inggris dan diproduksi oleh Alvis  Vickers yang mana kemudian Alvis Vickers ini diakuisisi oleh  BAE Systems Land System (Weapon & Vehicles)
Tank scorpion TNI AD
Tank scorpion dalam upacara HUT TNI AD
 Kedatangan ini ke Indonesia diawali dengan pemesanan pada tahun 1994 pada era Soeharto yang kemudian datang dari tahun 1997-1999 sebanyak 123 unit dengan berbagai macam tipe, mulai dari Scorpion  Tank (FV101) berkanon Cockerill 90 mm, Stormer APC ( Armored Personel Carrier/ FV103 Spartan), Stormer Recovery (FV106 Samson), Stormer Logistic, Stormer Bridge dan Stormer Ambulance (FV104 Samaritan). Tercatat TNI AD memiliki sejumlah Scorpion Tank sebesar 50 unit.
AMX-13
AMX-13 Kavaleri Kostrad
Spesifikasi AMX-13:
Tipe : tank ringan
Produsen : Atelier de Construction d’Issy-les-Moulineaux
Berat kosong : 13.7 ton
Berat tempur : 14.5 ton
Panjang : 6.35 meter
Lebar : 2.51 meter
Tinggi : 2.35 meter
Awak : 3 orang (komandan, penembak dan pengemudi) 
Persenjataan:
Kanon : 75 mm / 90 mm / 105 mm – 75 mm dengan 32 amunisi.
Senapan mesin : kaliber 7,62 mm dengan 3600 peluru
Daya jelajah:
Mesin : SOFAM Model 8Gxb 8-cyl. water-cooled petrol
250 hp (190 kW) – kini sudah dilakukan upgrade dengan mesin diesel buatan Detroit.
Suspensi : torsi bar
Jarak tempuh : 400 km
Kecepatan : 60 km per jam

Di kalangan TNI sudah pasti tidak akan asing lagi bila mendengar nama AMX-13 yaitu sejenis tank kelas ringan yang menjadi andalan TNI AD dalam menjalankan tugas pokoknya. Melihat kondisinya yang sudah tua TNI AD selalu melakukan peremajaan (Retrofit) di bagian suspensi, mesin dan transmisi hal tersebut di lakukan untuk menambah kemampuan dan daya jelajahnya hingga dapat di pergunakan secara maksimal.

Tank AMX-13 dibuat oleh Prancis pada tahun 1949 dan di produksi sebanyak 4500 unit dengan berbagai varian seperti versi canon, angkut personel, arteleri, anti serangan udara dan jembatan. Akan tetapi jumlah keseluruhan AMX-13 yang di miliki oleh TNI AD menurut situs Wikipedia adalah 275 unit versi canon.
AMX-13 Kavaleri Kostrad dalam latihan rutin
AMX-13 Kavaleri Kostrad dalam kamuflase dedaunan
AMX-13 yang kini dioperasikan TNI-AD telah mengalami program retrofit di Direktorat Peralatan Bengkel Pusat Peralatan TNI-AD pada tahun 1995. Retrofit AMX-13 mencakup pemasangan mesin Detroit Diesel DDA GM6V-53 T, 6 silinder 2 langkah turbocharged dengan daya 290 BHP/2800 RPM dan Torsi 91,67 KGM/1600 RPM yang mampu meningkatkan power weight ratio dan pemakaian bahan bakar lebih hemat. AMX-13 menggunakan transmisi otomatis ZF 5WG-180 dengan 5 percepatan maju dan 2 percepatan mundur, hal ini tentu lebih memudahkan pengoperasian tank.
STORMER
Tank stormer milik TNI
Spesifikasi Stormer
Negara pembuat : Inggris
Berat : 12.7 tonnes
Panjang : 5.27 m
Lebar : 2.76 m
Tinggi : 2.49 m
Kru : 2 + 12
Mesin : Perkins 6 litre, 6 cylinder diesel 250 hp (186 kW)
Transmisi : David Brown TN15D
Suspensi : Torsion bar
Jarak tempuh : 640 Km
Kecepatan Max : 80 km per jam

Stormer adalah tank angkut personel yang sangat ideal untuk kondisi geografis di Indonesia. Hal ini terlihat dari bobotnya yang hanya 12,7 ton. Mobilitas Stormer pun terbilang tinggi, tank dengan 2 kru dan kapasitas angkut pasukan 12 personil ini dapat diangkut dengan mudah oleh pesawat angkut sekelas C-130 Hercules. Sebuah Hercules dapat memuat 1 unit Stormer.

Stormer versi Ambulance
Stormer versi komando
Di lingkungan TNI-AD, Stormer disiapkan dalam satu paket gelaran dengan tank Scorpion. Penempatan kedua tank ini dibawah satuan kavaleri Kostrad, yakni pada Yon Kav 8 di Divisi Infrantri 2 Kostrad (Jawa Timur) dan Yon Kav 9 di Divisi Infantri 1 Kostrad (Jawa Barat). Selain Indonesia, negara jiran Malaysia diketahui juga menggunakan Stormer dengan jumlah 45 unit, Oman membeli 4 unit dan tentunya AD Inggris dengan 151 unit.


Tank-Tank Amfibi Milik TNI
PT-76
Tank PT-76 Marinir TNI AL (photo : Detik)
Spesifikasi PT-76: 
Berat 14,6 ton
Panjang 6,91 m (lambung)
Lebar 3,15 m
Tinggi 2,325 m
Awak 3 (pengemudi, komandan, loader)
Senjata utama 76,2 mm gun
Persenjataan kedua 7,62 mm
Mesin 6-cyl. disel 240 hp (179 kW)
Power / berat 16,4 hp / ton
Suspensi torsion-bar
Klarifikasi daratan 370 mm
Kapasitas bahan bakar 250 l
operasional
kisaran 370-400 km, 480-510 km dengan bahan bakar eksternal
Kecepatan 44 km / jam (27 mph), 10,2 km / jam (6,3 mph) renang



Plavayushchiy Tank-76 (PT-76), merupakan jenis tank amfibi ringan buatan Rusia. Angka 76 yang melekat pada namanya bukan menunjukkan tahun pembuatannya. Namun, menandakan ukuran meriam asli tank tersebut, yakni 76,2 mm. Tank ini sudah diproduksi massal pada dasawarsa 50-an. Indonesia kemudian mulai mendatangkan alat utama sistem persenjataan ini sejak tahun 1962. Tank ini termasuk tan amfibi tertua yang dimiliki oleh Korps Marinir TNI AL.

PT-76 pertama kali diperkenalkan kepada publik dan diproduksi secara massal oleh Uni Soviet sejak tahun 1954. Desain dasarnya sebenarnya telah dirancang sejak pertengahan Perang Dunia II. Kendaraan lapis baja berawak 3 orang ini berfungsi utama sebagai kendaraan intai tempur di jajaran AB Uni Soviet dan 23 negara lainnya. Kondisi geografis Uni Soviet serta Eropa bagian tengah dan timur yang banyak memiliki rawa-rawa, danau dan sungai besar mendasari pembuatan tank amfibi ini.
Tank PT-76 ketika berenang (photo : Antara)
Tank PT-76 marinir melahap medan lumpur
Tahun 1990,sejumlah PT-76 yang masih laik pakai mengalami peremajaan atau retrofit secara bertahap. Sejumlah komponen penting tank tersebut diganti dan tidak berasal dari satu negara saja. Modifikasi PT-76 antara lain meliputi penggantian mesin buatan Rusia dengan mesin buatan Amerika Serikat. Tidak hanya itu, meriam asli kaliber 76,2 mm diganti dengan meriam 90 mm. Meriam ini diproduksi oleh Belgia.Tank-tank Marinir memang sudah tua, seperti PT- 76. Namun, dengan program retrofit masih layak untuk digunakan,diperpanjang usianya dengan retrofit. Jadi, kemampuan tempurnya juga masih cukup baru.
BTR-50
Tank BTR-50 di markas Korps Marinir TNI AL
Spesifikasi BTR-50:
Kru: 2 +20
Armamament1 x 7,62 mm senapan mesin
Amunisi7.62mm x 1.250
Length: 7.08 m
Lebar: 3,14 m
Tinggi: 1,97 m
Berat: 14.200 kg
Mesin: Model 6-silinder di baris air didinginkan diesel berkembang 240 hp pada 1.800 rpm
Max Jalan Kecepatan: 44 kmh

BTR-50 adalah salah satu alutsista (alat utama sistem senjata) milik TNI-AL yang sudah berusia lanjut alias paruh baya. Umur panser amfibi (pansam) ini bila ditakar memang cukup sepuh, sebab sudah beroperasi di Tanah Air sejak 1962. Pansam BTR-50 dibeli dari Uni Soviet bersamaan dengan tank amfibi legendaris Marinir, yakni PT-76. Kedua alat tempur ini memang di impor dalam menyongsong operasi Trikora. Di negeri asalnya, BTR-50 mulai beroperasi sejak 1955.
BTR-50 dalam sebuah parade
BTR-50 dalam proses retrofit oleh Pindad
Meski sudah berusia 48 tahun, BTR-50 hingga kini tetap masih dioperasikan dengan dilakukan retrofit pada spare part yang sering mengalami keausan akibat pengunaan antara lain hull/body Arm & wheel hub, Track idler, Hub Idler, Rear, Shock Absorber, Superior Whee, Sprocket, Wheel, Track, Suspension, Front Shock Absorber melalui kerjasama antara Balitbang Dephan dengan PT. Pindad. Selain retrofit BTR-50 kini juga dilengkapi instrumen tambahan seperti alat pemadam kebakaran, sistem elektrik, alat pangtur suhu, alat kombinasi antar bagian, GPS (Global Positioning System), dan night google vision.

Selain di Indonesia dan Rusia, BTR-50 juga banyak dipakai negara-negara eks blok Timur. Cina bahkan memproduksi versi lain dari BTR-50. Meski kodratnya sebagai kendaraan amfibi, BTR-50 juga aktif berperang di medan gurun pasir. Hal ini terbukti saat Mesir melancarkan perang Yom Kippur melawan Israel. BTR-50 aktif digunakan militer Mesir untuk melakukan operasi penyeberangan pasukan.
 BMP-2
BMP-2 Marinir di markas marinir
Spesifikasi BMP-2
Kru : 3 + 7
Senjata Utama :
Main : 1 x 30mm cannon
Co-axial : 1 x 7.62mm machine gun
Anti-tank : 1 x AT-5 Spandrel Anti-Tank Guided Missile launcher
Berat Tempur : 14,300 kg
Panjang : 6.73 m
Lebar : 3.15 m
Tinggi : 2.45 m
Mesin : 300 hp Type UTD-20 6-cylinder diesel engine
Kecepatan Maksimum : 65 km/h
Kecepatan Maksimum di Air : 7 km/h
Jangkauan : 600 km

BMP-2 adalah tank tipe APC (armored personel carrier) berkualifikasi amfibi. BMP-2 sejatinya bukan produk baru, tank ini dibeli bekas oleh pemerintah RI dari Ukraina dan Slovekia pada tahun 1998 dalam beberapa gelombang pengiriman. Menurut Kerry Plowright dari lembaga riset ADF 2008, disebutkan Indonesia kini mempunyai 40 unit BMP-2.

Ketimbang tank-tank amfibi masa lalu, BMP-2 punya kehebatan mampu berenang tanpa persiapan yang rumit. Unik memang, tak ada bekal water jet ataupun baling-baling untuk berenang, tenaga untuk mengarungi air berasal dari putaran arah gerak rantai. Sekilas mirip dengan pola di panser V-150 TNI-AD, yang kemampuan renangnya dihasilkan dari arah gerak roda.
Tank BMP-2 saat latihan perang di danau
Tank BMP-2 melintas di depan istana negara
 Dengan kemampuan mobilitas yang tinggi, tak pelak BMP-2 amat populer digunakan di banyak negara. Pengalaman tempur tank ini sudah mendunia, mulai dari medan salju hingga padang pasir terbukti mampu dilahap tank ini. BMP-2 mulai digunakan oleh Uni Soviet pada tahun 1982. Beberapa konflik dunia yang melibatkan tank ini antara lain perang di Afghanistan, perang Irak-Iran, perang Teluk tahun 1991, perang saudara di Georgia dan operasi militer Rusia di Chechnya.

BMP-3F
Tank amfibi BMP-3F Marinir TNI AL (photo : Kaskus Militer)
Spesifikasi BMP-3F
Jenis : Infantry fighting vehicle
Pabrik : Kurganmashzavod
Berat : 18,7 ton
Tinggi : 2,4 meter
Lebar : 3 meter
Panjang : 7,14 meter
Mesin : UTD-29M diesel
500 hp (375 kW)
Senjata : 100 mm gun/launcher 2A70
30 mm autocannon 2A72
3 x 7,62 mm machine gun
Suspensi : torsion bar
Kru : 3
Pasukan : 7
Tank Amfibi BMP-3F buatan Rusia ini merupakan kendaraan tempur terkuat RI dibandingkan PT-76 dan BUP-2. Ri telah mempunyai 17 unit sejak akhir 2010 dan akan ditingkatkan bertahap menjadi 54 unit. Tank ini merupakan jenis tank paling terbaru,modern dan tercanggih yang dimiliki Indonesia saat ini, dilihat dari kelengkapan persenjataan yang dibawa. Menurut rencana awal, dengan anggaran US$ 50 juta, Korps Marinir bakal mendapatkan 20 unit tank, tapi karena terjadi kenaikan harga per unit, akhirnya jumlah BMP-3F yang bisa diboyong ke Tanah Air berjumlah 17 unit saja. 

Beberapa petinggi marinir menjajal kemampuan BMP-3F
Anggota Marinir mengecek kondisi tan BMP-3F yang baru didatangkan
Tank BMP-3F memiliki beberapa keunggulan lain, diantaranya konstruksi (chasis) yang memungkinkan untuk dimodernisasi, selain itu, perawatan dan efisien pemelihanaannya lebih mudah. Selain Indonesia dan Rusia, BMP-3F saat ini juga digunakan oleh angkatan bersenjata Ukraina, Sri Lanka, Siprus, Kuwait, dan Uni Emirate Arab. Bahkan yang mengejutkan, Korea Selatan yang dikenal pengasup setia teknologi militer dari Amerika Serikat, nyatanya juga memiliki 70 unit BMP-3F.

Tank Yang Rencana Akan Dibeli Indonesia
LEOPARD

MBT (Main battle Tank) Leopard 2 tipe tank berat buatan jerman, milik Belanda sejak tahun 1970 an yang telah mengalami beberapa kali upgrade hingga menjadi serie Leopard 2A6 (photo : Militaryphotos)
Tank yang dikembangkan Krauss-Maffei ini beratnya 63 ton, memiliki kubah tembak vertikal berlapis baja. Selain itu tank ini dilengkapi sistem pengontrol penembakan digital dan rangefinder laser. Meriam utama 120 mm, senapan mesin koaksial, serta perlengkapan night vision yang canggih. Tank ini juga memiliki kemampuan bertempur menghadapi sasaran bergerak meski berada dalam medan sulit dan tak rata.

Tank leopard merupakan tank tercanggih saat ini

Setelah pembelian dari Belanda gagal giliran Jerman yang menawarkan tank leopardnya ke Indonesia
 Tank ini punya keunggulan yang sangat menentukan yaitu kemampuan firing control system dan automatic target tracking system yang sangat akurat, serta auto ammo loader guna mempercepat daya tembaknya, thermal imaging sight, laser range finder, dan balistic computer.
K-21 


Sementara itu, pembelian yang jauh dari pembicaraan adalah pembelian kendaraan lapis baja K-21 buatan Doosan DST senilai US$70 juta yang diageni oleh Daewoo International Corp.
Seperti dikutip dari Jane’s Defence Weekly, kendaraan yang masuk kategori IFV (Infantry Fighting Vechile) ini akan dikirim bertahap hingga akhir 2013 hingga berjumlah 22 unit.
K-21 dioperasikan mirip tank. Kendaraan ini dipersenjatai kanon 40mm dan punya rudal antil tank generasi ketiga. Doosan mengklaim, K-21 setara M2A3 Bradley, buatan BAE Systems Land and Armaments atau BMP-3 buatan Kurganmashzavod. Uni Soviet.
Berat K-21 sekitar 25 ton, dengan tiga kru dan bisa membawa satu regu tentara dengan kecepatan hingga 60 km/jam di jalan darat dan mampu berenang dengan kecepatan 7,5 km/jam